Tapi aku belum berani mengucapkan kata cinta. Aku terdiam tapi nafsuku sudah tidak bisa diajak kompromi lagi dan berkata, “Memang tidak boleh sih, tapi..” Aku kembali merangkul Fenny, kali ini ciumanku lebih ganas dari yang pertama. Bokep China Fenny mendesah sambil menyebut namaku. Makin lama makin cepat. Aku menggoyangkan pinggulku sehingga batang kejantananku keluar masuk di liang senggama Fenny. Kami terus menunggu hujan berhenti sambil cerita-cerita. Aku merasa ketagihan. “Bolehkah aku mencium kamu..” Sisi diam sesaat kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju, tapi sebelum itu Sisi berkata, “Lain kali jangan tanya karena aku malu untuk menjawabnya..” Aku pun mengiyakan. Pada cewek-cewekku sebelumnya aku tidak berani melakukannya, bahkan ciuman sekalipun. Karena malu, Sisi menutupi payudaranya dengan telapak tangannya. “Nikmat sekali,” batinku. Fenny mendesah sambil menyebut namaku. Fenny tersentak kemudian mendorong tubuhku ke samping. Aku terdiam tapi nafsuku sudah tidak bisa diajak kompromi lagi




















