“Ngghh.. Singkat cerita, kami mengobrol panjang lebar di kafe itu. Bokep Jilbab/Hijab Celaka! Saya menengok ke arahnya dan kaget setengah mati. Badan terasa segar dan nyaman, meski kedua kaki saya terasa agak pegal. Ia melucuti baju dan BH saya hingga tubuh bagian atas saya benar-benar telanjang. Namun ada seseorang lagi bersama dua orang centeng itu. “Aku sayang sama kamu, kok!” ujarnya sambil mengecup kening saya, “Itu sebabnya aku nggak ingin kamu terlibat jauh di hidupku.”
Saya memeluknya erat-erat, tanpa tahu harus berkata apa pada seorang yang baru saja ‘memerawani’ saya ini. Tidak pernah ada orang yang membuat saya merasa begitu aman, tenang, nyaman, dan membuat saya merasa begitu dicintai dan dikagumi. Sampai saya mencengkeram tengkuknya agar mulutnya tidak lari dari puting saya.
