Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
” Maaf Nisa ?”
“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Bokep HD Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini.




















