Gelombang orgasme sudah diambang batas, aku merasa sudah mau sampai, namun Dimas menyuruhku bertahan sebentar agar bisa keluar bersama. Sementara mulutnya terus melumat leher, mulut, dan telingaku, tanganya juga menjelajahi payudara, pantat, dan pahaku. Bokep Jepang Dimas sangat pandai mengkombinasikan serangan halus dan keras, sehingga aku dibuatnya melayang-layang. Aku sendiri meskipun kesal tapi juga menginginkannya untuk menuntaskan libidoku yang tanggung tadi, lagipula bermain dengan orang-orang seperti mereka bukan pertama kalinya bagiku. Satu dari mereka menggedor lagi dan menyuruh kami turun dari mobil. Di tengah situasi yang mulai memanas ituakupun maju memegangi tangan Dimas yang sudah terkepal kencang.“Sudahlah Mas, nggak usah buang-buang duit sama tenaga, biar saya saja yang beresin” kataku“Ok, bapak-bapak saya turuti kemauan kalian tapi sesudahnya jangan coba ungkit-ungkit lagi masalah ini !”Walaupun Dimas keberatan dengan keputusanku, namun dia mau tidak mau menyerah juga. Kami orgasme bersamaan dan dia menumpahkannya




















