Kini Lina yang melepaskan ciumannya terlebih dahulu, matanya terbalik memutih lalu kepalanya mendongak penuh. Yuni nampaknya juga tak berminat untuk merasakan kegerahan mereka berdua, hal ini nampak sekali karena selama tiga hari ini Yuni lebih lengket padaku, maklum dia mending milih sasaran yang lebih ’empuk’ kalau terpaksa. Bokep India “Udah makan?”
Lina mengangguk, kuambil dua kaleng green sand dari kulkas kecil, dan kusodorkan rokok A mild menthol. Yah, padahal aku sudah sedikit berubah pikiran. Tarifnya lumayan tinggi meski masa itu belum jaman likuidasi. Di kamar mandi aku menenangkan diri. Dengan sedikit hentakan, kumasukkan penisku yang menyebabkan mata Lina mendelik, mulutnya terbuka tapi tak mampu berteriak. Lina masih menunduk saat sisi pantatnya menyenggol pinggangku. Perlahan kuputar, kuaduk, kukocok dengan pelan nan mersa.Lambat laun Lina mulai mengikuti irama yang kumainkan.
