Tanganku aku kalungkan kebelakang leher Arif sembari aku menjilati leher dan telinganya agar dia semakin terangsang,
“ Sssshhh… Geli Buk… Oughhhhh… Ssssshhh.., ” kata Arif sembari menyodok vaginaku dengan penisnya dari bawah. Bokef Akupun secara spontan melepas blazerku agar Arif nyaman ketika meremas buah dadaku. Tapi yasudahlah itu memang sudah jalan takdirku, harus hilang keperawanan dan pacar. Tubuhku dengan cepatnya terbakar oleh nafsu. Setiap dimintai tolong pasti dia tidak penah mengelak, dia selalu menuruti perintah para karyawan. Dengan hausnya dia menjilat dan menghisap putinggku dengan penuh nafsu. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? Tanpa basa-basi Arif segera menciumku sambil tanganya meremas buah dadaku,
“ Eummmmm… Eughhhh… Sssshhhh…, ” desahku sembari memejamkan mata. Plakkkk… Pyekkkk… Pyekkkk… Pyekkkk…Plakkk… Pyekkkk…Koppppp.., ” suara kulit paha kami yang saling bertemu diiringi bunyi basahnya vaginaku dengan lendir. langsung saja simak cerita dibawah ini !!!




















