Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Indra. Bokef Indra kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan Indra itu.Entahlah, aku sendiri bingung. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Ibu nggak bisa Ndra, lagian Ibu masih takut..! , maauu.. ” Serius nih? Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, Indra datang menghampiriku. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Sebut saja namaku Atika, seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. kuuaatt..! ” Oohh.. Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata.
