Setelah beberapa saat, aku menanyakan padanya apakah ia terangsang saat itu.Mendengar pertanyaan itu, Sherly langsung mencak-mencak dan mengambek. Sherly hanya memejamkan matanya, mungkin karena takut (atau malu?).Dengan menggunakan pentungan hitamnya itu, si Kumis menurunkan celana dalam Sherly dari lutut sampai ke mata kakinya. Bokep Montok Ia memberi isyarat dengan tangannya kepada si Tegap dan si Brewok untuk meninggalkan ruangan itu.Aku yakin (sangat yakin, untuk lebih tepatnya) bahwa aku melihat beberapa jari si Kumis mengkilap karena basah. Si Kumis berjalan perlahan menghampiriku lalu bergerak ke arah Sherly. Tangan si Brewok menahanku ketika aku hendak mengikuti Sherly. Belum sempat kaget, aku mendengar Sherly menjerit kecil. Jantungku seperti berhenti berdetak. Belum sempat kaget, aku mendengar Sherly menjerit kecil. Aku merasakan rasa asin yang kutahu berasal dari darah yang mengalir dalam mulutku.




















