Sampai tiga hari tiga malam Han Han masih berdiri di tempat itu, bersandar pada tongkatnya, tak pernah bergerak kecuali untuk membisikkan nama Nirahai dan Lulu! Bokef Pemandangan indah itu tidak luput dari mata putih Han Han yang semakin nanar memelototi tubuh mulus si gadis. Tentu kita akan terlibat dan terseret lagi dalam urusan kerajaan, politik dan perang! Akan tetapi, kedua orang ini merasa betapa dalam ciuman mereka terdapat sesuatu yang mengganjal, tidak seperti yang sudah-sudah dan keduanya menjadi gelisah. Kedua puting payudaranya mengkilat oleh air dan kedua bukit putih mulus di dadanya menggelembung seperti mengajukan tantangan. “Sakit?” Han Han harus bertanya… Just in case, padahal pekikannya terdengar seperti lenguhan nikmat, tidak seperti kesakitan. Dia menyemprotkan banyak sekali cairan.. Digenggamnya kejantanan Han-han, dan dikocok-kocok. Ia membiarkan saja Han Han menciumi lembah dangkal di antara dua bukit sekal di dada, membiarkan tangannya




















