Evi telah orgasme lagi. “Kenapa Ren?, Kamu mau cium aku ya?” “Aku dah gak kuat Vi, boleh yah aku cium Vi?” “Kamu dah konak ya dari tadi”, katanya sambil meraba penisku dari luar. Link Bokep Pelan-pelan mulutku mulai turun menciumi perutnya dan akhirnya sampai di liang kewanitaannya. “Aku juga puas dengan kamu Ren. “Terus Ren, aku sebentar lagi sampai”. Saat itu juga darahku terasa naik dan penisku mengeras. Akupun merasakan kenikmatan yang baru kali itu kurasakan ketika seluruh batang kemaluanku tertanam di lubang kemaluannya, terjepit dan seperti dipijat. “Ah gak kok cuma kesemutan” jawabku sekenanya sambil melirik ke arahnya. Walaupun ngobrol, mataku sekali-kali melirik ke badannya dan mangagumi tubuhnya. Evi pun menarik penisku dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan menjilati kepala penisku. “Besar juga punyamu Ren” kata Evi di tengah racauannya.




















