Evi yang masih tidur telentang dengan kaki menekuk membuka pahanya sehingga aku dapat melihat vagina indahnya. Bokep Tobrut Akupun mencoba bangkit karena aku tak tahan melihat payudaranya yang putih. Aku tonton film itu dan tanpa sepengetahuanku ternyata Evi sudah selesai mandi dan telah berdiri di belakangku. Dia duduk dan kembali mengulum penisku. Tingginya yang 165 cm berkulit putih hanya menggunakan handuk sebatas dada dengan payudaranya yabg sedikit terlihat dan bawahnya beberapa centi saja dari lekuk pantatnya yang bulat. “Terus Ren”, katanya. Makin lama kuluman Evi bertambah cepat membuatku merasakan nikmat yang belum kurasakannya sebelumnya. “Kenapa Ren?, Kamu mau cium aku ya?” “Aku dah gak kuat Vi, boleh yah aku cium Vi?” “Kamu dah konak ya dari tadi”, katanya sambil meraba penisku dari luar. Dan akhirnya kulihat lubang kewanitaannya dan kumasukan lidahku ke dalamnya.
