Crott! Bokep Live Darah Fenty mulai berdesir.“Ada apa sih, Fen?” kata Papanya lagi sambil tersenyum.Ucapan Papanya tidak bisa terus ketika bibir mungil Fenty mengecup bibirnya.“Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty lirih sambil bibirnya melumat hangat bibir Papanya. Tangan Papanya mulai turun ke memek Fenty. Kembali dilumat bibir Fenty dengan agak panas. Fenty mengangguk.“Sekarang tidurlah,” kata Papanya sambil mencium bibir Fenty mesra.Besok harinya sesuai dengan rencana, Fenty dijemput di kampus.“Mau makan siang dimana?” tanya Papanya.“Tidak usah makan siang, Pa…” kata Fenty manja.“Langsung saja…” kata Fenty tersenyum. Tangan Fenty bergerak ke arah selangkangan Papanya. Fenty tidak minta apa-apa kok, Pa…” bisik Fenty lagi manja.“Fenty hanya mau bilang kalau Fenty sayang Papa,” kata Fenty sambil mencium pipi Papanya.Papanya diam sambil tersenyum sambil tanganya memegang tangan Fenty yang sedang memeluk dirinya dari belakang.“Tumben kamu manja begini,” kata Papanya sambil menoleh dan menatap Fenty lama.Fenty tersenyum




















