Ia menoleh dan menatapku dengan heran. Bokep Family Mendesah dan mengerang. “Aku…”
“Ssshhh,” jemari telunjuknya menempel di bibirku. Kupikir akulah si keledai dungu itu, yang mengaku sudah pernah bercinta, ternyata seperti anak kecil di atas tempat tidur. Aku bertaruh kamu pasti bingung apa yang harus kaulakukan pada seorang wanita yang mendadak berada di rumahmu pada jam satu pagi.”
“Terserah apa katamu,” gumamku, lalu menghempaskan tubuhku di atas sofa. Kutekan tubuhku ke tubuhnya, hingga separuh tubuh kami bertindihan di atas sofa. Kurasa gerakan sofa saat ia duduk di sebelah kananku. Ia membalas pagutanku dengan gerakan mengulum yang lembut. Ia memiliki sesuatu yang membuatku tak jenuh kala memandangnya. Saat aku terdiam, tubuhnya bergeser lagi semakin rapat, lalu ia mengangkat kepalanya dan mengecup bibirku sekali lagi. Kutekan tubuhku ke tubuhnya, hingga separuh tubuh kami bertindihan di atas sofa. Tapi…”
“Tidak, kamu masih perjaka,” ia berbisik lagi.
