“Masuk saja mas…, sambil minum dulu…, baru kita pulang”. Mereka berdua bergantian mengulum dan menjilat penisku dengan penuh nafsu. Bokef Kuarahkan penisku ke dalam mulut Non Juliet, dan dikulumnya sambil meremas-remas buah pelirku.“Ahh…, Non…, ahh”, jeritku dan air manikupun menyembur ke dalam mulut mungil Non Juliet. Namanya Juliet. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku. “Ohh…, nikmat sekali…”, erangan demi erangan terdengardari mulut Non-ku yang sedang aku kerjai. Langsung aku singkap rok seragam SMA-nya, dan aku jilat CD-nya yang berwarna pink. Di mobil dalam perjalanan pulang, Juliet memberiku uang Rp 1.000.000,-.“Ambil mas, buat uang lelah, Tapi janji jangan bilang siapa-siapa tentang yang tadi ya”, katanya sambil tersenyum. Juraganku punya seorang anak tunggal, gadis berumur 18 tahun, kelas 3 SMA favorit di Malang. Tak lama kemudian dijilatinya buah pelirku terus menyusuri batang kemaluanku. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.




















