Aku berdiri dengan posisi menghadap ranjang dan Santi berbaring miring, dia dengan lahap menghisap kejantananku. Ia mengeleng, “Tidak, aku kan baru saja mandi. Bokep STW Anterin ke Pasar Minggu yuk. Sungguh pandai ia memainkan mulut dan lidahnya di sekujur penisku. To.. Dulu-dulu selalu tidak pernah kebagian kamar ini”. Dia dulu seorang PSK. Kesan yang timbul padaku, bahwa ia pun menyukaiku lebih dari sekedar PSK dan pelanggannya.Beberapa hari kemudian, pada suatu siang aku lewat Tanah Abang lagi. Tangannya tidak berusaha mengocok selama berada di penisku, benar-benar hanya menyabuni dan membersihkannya.Selesai mandi dan mengeringkan tubuh, ia segera kupeluk di atas ranjang.“Ihh Mas ini beber-benar nggak sabaran deh. Berdasar cerita dan pengalamanku tidak setiap PSK mau melayani tamunya berciuman bibir. Ahh.. Sambil berciuman tangan kananku menjelajah ke selangkangannya. Kadang kami hanya mengobrol saja. Sepertinya mulai ada kesanku secara khusus terhadapnya.Pada waktu mandi, kusabuni punggung




















