Syeni udah engga tahan lagi ..”.Wah . Wajahnya merona. Bokep China Aku coba lebih bersabar, menusuk pelan-pelan, tapi pasti . “Kunci pintunya”, perintahku. Syeni memungut BH dan blouse-nya yang tergeletak di lantai, terus mengenakan blousenya, bukan BH-nya dulu. Aku kayanya terburu-buru. “Nanti kalau obatnya habis dan masih ada keluhan, ibu bisa balik lagi”.“Terima kasih Dok”.“Sama-sama Bu, selamat sore”.Wanita muda cantik dan seksi itu berlalu. Daging bulat itu seolah terbebas. Padahal baru kepala penisku aja yang masuk. Kalaupun suster itu masuk ruangan, masih aman, karena dipan-periksa ini ditutup dengan korden. kapan-kapan Syeni mau lagi ya .“Iya .. Selain merah jambu warnanya, juga kecil, menunjuk, dan keras. Cup-nya mengendor. udah baikan?”“Udah Dok. “Ambil nafas Bu”,seolah sedang memeriksa. Tanpa membuka cup-nya, aku hanya menyelipkan kedua telapak tanganku.




















