Matanya langsung melotot melihat vaginaku yang mulus terpampang di depan wajahnya.“Ini ya yang kamu lihat tadi..?”, kataku.“E..i..iya mba”,“Maaf ya mba..”,“Gapapa koq, mba izinkan kamu lihat vagina mba, asal ada syaratnya, kamu ga boleh bilang siapa2 dan kalau tadi kamu merekam mba, kamu harus hapus rekaman tadi..”,“iya.. slurp.. Bokeb Tidak begitu ramai fikirku.Kemudian aku mencari-cari bilik yang kosong, beruntungnya aku mendapat bilik paling pojok. “Aaahh…”, terus dia masukkan penis kecilnya ke dalam vaginaku sampai pangkalnya.. enak dek genjot terus mba.. Beberapa detik kemudian, terasa denyutan2 pada kemaluannya, dan menyemburlah cairan hangat dengan jumlah yang banyak sehingga memenuhi rongga mulutku. Aku tak mau banyak berfikir, aku tak ingin melewatkan menikmati setiap dorongan, dan sentuhan burungnya, ada yang lain yang kurasakan dalam vaginaku, kulit kulupnya mungkin ikut membantu menambah kenikmatan persetubuhan ini fikirku..




















