Aku mau keluar. Aku juga mau keluar, ohh. Bokep Family Bagiku berat bebannya. Beberapa menit kemudian tegangan pada kejantananku sudah maksimal. Kuremas-remas sampai ke pangkal pahanya. Jadi statusnya sekarang menggantung. Cukup lama kami menikmatinya. Tangannya bergerak ke bawah dan terus ke bawah. Kami masih saling berciuman dengan ganas. Kucium bibirnya yang tipis. Setelah telanjang bulat, langsung kubaringkan ia. Oh hangatnya.“Ayo sayang, goyang.. Ah. Bagiku berat bebannya. Pantatnya sedikit disorongkan ke depan dan perlahan lahan meriamku masuk, sampai.. Blesshh..Semuanya sudah terbenam di dalam guanya. Ia sedikit meronta, tapi rasanya hanya penolakan pura-pura.“Jangan.. Tangannya membimbing meriamku memasuki guanya. Tetapi setelah mandi pagi gairahku kembali menyala dan aku masih sempat sekali lagi bergumul dengannya.Kami pulang dengan membawa kepuasan dan rasa lelah yang luar biasa. Tapi tanganku tetap dibiarkan di bahunya. Ia hanya tersenyum dan mengangguk.Kuangkat tubuhnya berdiri di samping ranjang.




















