Waduh, runyam banget kalau terdengar tetangga. Film Porno Tanganku mulai bergerilya ke arah buah dadanya. Kugunakan kelengahan itu untuk meloloskan sekalian celana pendek dan celana dalamnya dari kakinya, dan kulempar jauh-jauh. Aku membayangkan Marta dalam keadaan telanjang. Sambil aku bergoyang, aku mengulum pentil di payudaranya dengan lembut. Jadi, aku bisa tenang saja pergi ke rumahnya tanpa perlu menjemputnya terlebih dulu. “Lihat aja di bawah meja,” katanya sambil lalu. Marta berusaha berontak, namun setiap jariku bergerak dia mendesah. Jembutnya hanya menutupi bagian atas vagina. Aku telah memperkosanya. “Marta, maaf, maaf. Aku berpikir bagaimana memperkosanya tanpa harus melakukan berbagai kekerasan seperti memukul atau merobek-robek bajunya. Aku buka kaos Marta, kemudian BH-nya, Marta menurut. Kebetulan, pekerjaanku di sebuah biro iklan membuat aku bisa pulang di tengah hari, tapi bisa juga sampai menginap di kantor jika ada proyek yang harus digarap habis-habisan.




















