Tak terasa satu jam lebih kami bergumul. Bokef Dia terhuyung-huyung. eh rasa maluku. Dan mulailah ritual pijit memijit, walau sebenarnya cuma mengelus dan mengusap… hehehehe… Karena kuatir Bik Sari curiga dengan kepergian Sumi, aku bertanya, “kamu tadi pamit ke mana sama bik Sari?” Sumi menjawab, “aku pamit pulang.” “o, ya sudah. Walaupun Cuma penjual telur, tapi meki Sumi baunya harum karena dia rajin mengonsumsi jamu ramuan madura. sampeyan bisa aja mas,” kata Sumi, sambil meringis saatku usap bagian yg memar. geliii.. “Gak apa2 ya mas?” tanyanya. Aku tertawa saja, sambil terus mengelus pahanya, sambil tangan kiriku memijit2 pangkal pahanya dari luar celananya.Cukup lama kami berdiam diri, sambil aku terus mengelus pahanya, alih-alih mengurut. meki tembemnya mencuat di sela paha dengan rona merah muda di antara bulu2 hitam… uuuhhh..




















