Imel menjawabnya dengan erangan-erangan, dia menoleh kepadaku sambil menggigit bibir bawahnya. “Kita lakuin step by step, OK.” Suara Imel setengah memerintah dengan tatapan mata yang kian meredup menahan gejolak hasratnya.Aku kembali berusaha mendekat kepadanya bagaikan seekor pemangsa mendekati mangsanya. Bokep Brazzers Kadang Imel memainkan batang kemaluanku dalam mulutnya dengan lidah. Aku pun melepaskan jutaan spermaku menyemprot kencang memenuhi karet kondom yang kupakai. “Yess… ufff Soon”, Imel menjerit halus sambil memejamkan matanya. Sesaat kemudian aku sudah berhadapan dengan tropi itu. “Uuu… yess”, Imel mengakhiri gelombang kenikmatannya.Sejenak tubuh kami mengejang bersama lalu rebah lunglai di atas sofa kuning. “Wait a second“, katanya. Aku menikmati aroma kewanitaannya yang semerbak bersamaan keluarnya cairan cinta dari liang kemaluannya. Dia menunggu Imel di tempat parkir. Setelah mampir di warung Mas Mono untuk membeli rokok kita berdua bergegas ke kamarku yang terletak di lantai 4.




















