“Ayolah.., Sar, sebentar aja, sekali aja..”. Bokep Indo Live Matakupun jelalatan memperhatikan sekeliling. Kami berlagak “alim” sampai kedua orang itu lewat. Kanan kembali ke Setia Budi. “Bajunya engga usah dimasukin”, sarannya. Terkadang nakal dengan sedikit menggigit. Rupanya Sari berpikiran sama. “Kamu sendiri deh”. Kuminta Sari mengulumnya di situ. Saya takut dimarahin Mama”, Aku diam saja, jengkel. “Yuk.., Mas.., turun”. Entah kenapa Sari mau saja kuganggu. Aturan perusahaan memang mengharuskan aku pakai dasi jika kerja di kantor klien.Aku makin penasaran. “Mama tadi pesan”. Sementara aku kembali ke tempatku. Kembali kami bergumul. Makan “jagung”-mu.Kuperiksa keadaan sekeliling mobil. Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. Sari menarik perhatianku karena paha mulusnya “diobral”. Ada beberapa bank, kantor pos dan kantin. Ada 3 orang pegawai koperasi yang melayani toko ini, 2 diantaranya cewek. Sementara Sari membersihkan mulutnya dengan tissu. Selain keluar/masuknya angkot,




















