Dari perut turun ke paha. Bokep Toh masih ada hari esok.Aq bergegas naik angkot yg melintas. Lihatlah ia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya. Kini pindah ke paha sebelah kanan. Hap. Ia tersenyum. Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka?“Pelan-pelan suaranya kan bisa Dek,” sang supir menggerutu sambil memberikan kembalian.Aq membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat. Jendela kubuka. Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Ciut. Badannya berbalik lalu melangkah. Lalu asyik membuka tabloid. Tetapi, bayangan itu terganggu. Di balik kain tipis, celana pantai ini ia sebetulnya bisa melihat arah turun naik Si Penis. Ia menurunkan sedikit tali kolor sehingga pinggulku tersentuh. Tetapi, bayangan itu terganggu. Kesempatan tdk akan datang dua kali. Tetapi aq masih betah di dalam angkot ini. Ke mana ia?
