“Seksi nggak?”. Bokep Montok Melihat mimik mukaku yang ragu-ragu itu, Richard cepat-cepat menambahkan, “Bukan obat bius atau ineks kok. “Lill.., kok masih rapet yahh”. “Umpama.., ini umpama saja loo.., kalo nanti aku pinjem istrimu dan aku pinjemin Lillian untuk kamu gimana?”. Kami masih sempat bermain 2 ronde lagi dengan pasangan itu. Kelihatan tubuh Nina terkulai lemas dalam pelukan Richard yang ketat itu. Nina kini telentang di sofa dengan kedua kakinya terlihat menjulur di lantai dan pantatnya terletak pada tepi sofa, punggung Nina bersandar pada sandaran sofa, sehingga dia bisa melihat dengan jelas bagian bawah tubuhnya yang sedang menjadi sasaran tembak Richard. Aku excited sekali, baru kali itu diserahi tugas untuk mengkordinir pembuatan iklan skala besar. Sementara tangannya menekan mukaku ke vaginanya dan tubuhnya menggeliat-geliat.




















