“Saya….”, belum sempat menjelaskan lalu ternyata ranti pun keluar,
“Udin?”, ibu ranti sedikit lega karena anaknya mengenaliku. Bokep Japan Ku peluk dia lalu ku ucapkan lagi,
“Aku mencintaimu Anti…”, ia tidak mau diantar, mungkin ia masih ketakutan. Ku telpon gadis itu dengan hp-ku, tiga kali ku telpon tidak satu kali pun diangkatnya. Ya, liang vaginanya masih sempit, selain itu keringnya dinding-dinding vaginanya membuat Anti tidak menyaman. Aku pun pasrah menunggu balasan sms-nya yang kian tak kunjung tiba. Penisku yang besar mengeras awalnya membuat ranti kaget, apa mungkin ia belum pernah melihat penis sebelumnya?Lalu ku sedoti buah dadanya itu, ku remas-remas susunya hingga Anti pun kegelian. Aku semakin susah mengajak ranti keluar bareng, ibunya selalu melarang, bahkan orang tua nya enggan berbicara denganku. Ku sms dengan nada yang meyakinkan bahwa aku akan memperjuangkannya.Pikiran busukku akhirnya berencana pada penodaan ranti.
