Lidahnya yang hangat berputar-putar di pangkal susu saya, membuat saya kegelian. Film Porno “Kamu juga, Jen.” saya sudah mulai berani menjawab. Aku jadi iri!” ujarnya sambil menciumi. Celana dalam yang dipakainya pun hitam transparan menunjukkan rambut-rambut halus di selangkangannya. Bola matanya tampak tajam menatap dua buah dada saya. Usai melihat-lihat patung lilin di museum itu, tante dan om saya naik kereta kembali ke hotel mereka, sementara saya masih berjalan-jalan di Bakerstreet (tempat museum tadi berada), karena banyak teman asal Indoneisa yang menginap di apartemen-apartemen sekitar situ. Saya mencoba untuk berontak secara halus. Saya tetap akan mengenangnya, karena dia adalah yang pertama bagi saya. “Kalau aku mau, nanti malam juga bisa!” canda Jenny sambil menepuk bahu pria itu, mengantarkannya keluar kamar.




















