Kini kulepaskan hisapanku di susunya dan bertanya (pasti suaranya sudah tidak tampak berwibawa lagi, tapi penuh nafsu):
“terus, habis cium susumu, dia cium lagi di sini ya?” tanyaku, sambil menunjuk pada kemaluannya: “i.. Bokep STW Si Kartolo itu pasti sudah nggendam (menyihir) kamu. Berbahaya sekali Cah Sara, nanti kalau dibiarkan jadi ngabar (menguap) masuk ke pemrambuth darahmu, dapat mati kowe. tidak juga. Dia tidak menjawab, namun nafasnya semakin menaik:
“hegh..eemmh..” erangnya. “Tenang Cah Sara..tenang.. Aku hampir tidak dapat bernafas. Kasihan sekali kowe Cah Sara”.Sekarang aku mengangkat tubuhnya yg sudah lemas dari atas meja, dan dgn lembut membimbingnya ke dipan yg ada di sudut. Sekali lagi aku memercikkan air bunga dari gelas ke bagian yg ditunjuknya, dan mendekatkan mulutku ke belakang telinganya. Mereka kaya-kaya lho. Wah, nama lokal betul.Aku berdeham:
“berapa umurmu? Kok susah ?




















