“Sudah malam nih, ntar Papa dan Mama kamu gelisah menunggumu” terangku lagi. Bokep Colmek “Aku nggak pernah membayangkan kalau aku bisa sedekat ini dengan dirimu” jelasku setelah bisa menguasai keadaan. Boleh nggak kita gabung duduknya?” tanya Dina sambil tersenyum. Boleh nggak kita gabung duduknya?” tanya Dina sambil tersenyum. “Maksud kamu?”tanya Ananda lagi. Seketika pandangan Ananda bersama kedua orang tuanya tertuju ke panggung. Bibirnya sensual dan selalu basah alami tanpa olesan lipstik. “Diet, sejak awal perkenalan di cafetaria, hatiku sempat berdetak entah kenapa” terangnya kemudian. “Kamu tahu khan, kalau di kampus banyak cowok yang menaksir kamu” terangku kemudian. Sejujurnya aku memang mengagumi pesona Ananda yang kayaknya bakal jadi bunga kampus nantinya. “Maaf.. Di dalam taxi aku terdiam sambil melamunkan kejadian yang barusan aku alami. “Boleh-boleh… Lagian aku sendirian kok” sahuntuku meyakinkan. “Lagu ini akan saya persembahkan buat pengunjung yang ada di meja




















