Aku menunduk kembali sambil mengelus-elus pergelangan kakinya.Kakinya mulus tak bercacat. Bokep Thailand Apakah dugaanku benar?”Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang berdebar-debar.“Bayu, apakah dugaanku benar?”“Iya, Mbak. Dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya. Kedua bibirku kubenamkan sedalam mungkin agar bisa langsung menghisap dari bibir kemaluannya yang mungil.“Bayu… Hisap Bayu…..”Aku tak tahu apakah desahan Bu Lia bisa terdengar dari luar ruang kerjanya. Kami saling menatap. Lalu Bu Lia tiba-tiba membuka ke dua pahanya serta mendaratkan mulut serta hidungku di pangkal paha itu.Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir vaginanya terlihat semakin jelas. Kucium lipatan di belakang lututnya.Bu Lia menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Kami saling menatap. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat rambut-rambut ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya.




















