Setelah dalam posisi itu, Bram langsung menggerakkan pinggulnya membabi-buta, penisnya mengaduk-aduk seisi mulut Tia yang tidak bisa apa-apa selain menerima. Bokep Asia Dia merasakan tangan Bram di pinggangnya, sementara penis Bram yang mulai tegang lagi menggosok-gosok bibir bawahnya.“…masukin dong Mas…” bisik Tia.“Apa?” Bram pura-pura nggak mendengar.“Masukin dong Maaas,” rengek Tia.“Masukin apa ke mana? Gak enak sama mereka kalau sampai… cerai.”“Nggak!” jerit Tia. Hayo ngaku. Walau ada yang cemong sedikit gara-gara mukanya tadi digagahi, bibir Tia masih merah, maskaranya belum luntur, bedaknya masih ketebalan. Tapi dia memang tidak bisa disalahkan, karena pernikahannya dengan Bram baru berjalan setahun, dan sebelumnya mereka berdua tidak pernah pacaran. Bram terpikir untuk bersikap gentleman dengan langsung melepas Tia, meminta Tia menghapus semua rias wajahnya dan ganti baju biasa, lalu meminta maaf dan kembali bersikap mesra.




















