Saya melihat hal itu merasa kasihan dengannya, maka Saya berusaha membuat badannya hangat agar Henny dapat tidur.“Tidurlah sayang..” kataku pelan. Bokep Tobrut “Ini sudah pelan sayang..” kataku berbisik sambil terus menekan. Sambil bercerita Saya sesekali meminum minuman beralkohol yang Saya bawa dari Jakarta, maklum udara Puncak saat itu dingin sekali karena sorenya baru diterpa oleh hujan deras. Henny mendorong tubuh Saya kesamping dan meraih kemaluan Saya yang masih agak tegang setelah memuncratkan spermanya dan langsung dikulum serta dihisapnya sampai bersih.“Yang.. Ngapain..?” tanyanya. Malam ini sudah dulu yaa..” pintanya. “Henny tahu dong..” jawabnya lagi. Pemilik Villa sebut saja namanya Riani membangunkan Kami sambil mengetuk pintu dan Kami masih terlelap tidur karena kelelahan. Lima belas menit kemudian Henny sudah mendekati puncaknya dan meminta Saya agar cepat-cepat menuju puncaknya juga. “Biarin aja.. “Tadi pura-pura nggak mau..” ledekku lagi.Henny tersenyum dan langsung mengulum bibirku dengan




















