Sial. Sex Bokep Atau mau gunting? Tidak akan hadir kesempatan ketiga. Aku tahu di mana ruangannya. Atau jangan-jangan ia juga disuruh ibunya bayar arisan. Pintu salon kubuka.“Selamat siang Mas,” kata seorang penjaga salon, “Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?”“Massage, boleh.” ujarku sekenanya.Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Bagiku itu sudah jauh lebih nikmat daripada bercerita. Tapi tidak apa-apa toh tipuan ini membimbingku ke ‘alam’ lain.Dulu aku paling anti masuk salon. Duduk di tepi dipan. Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon.Ia kerja di sana? Nampak ada perubahan besar pada Hawin. Eh bisa juga wanita setengah baya ini ramah kepadaku.Lalu ia membersihkan pahaku sebelah kiri, ke pangkal paha. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Junior saat memijat perut.Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku.




















