Kemudian ia berdiri.“Sudahh…, sudah selesai kamu bisa pulang”, Namun Yeni tidak bisa memungkiri perasaannya. Tidak ada rahasia diantara kami berdua”.“Jadi artinya”, Kali ini Yeni benar-benar kehabisan akal.Tidak tahu harus berbuat apa.“Bu, kalo saya mau melayani Ibu lebih baik dari Adi, mau?”,Reza bangkit dari duduknya dan berdiri di depan Yeni.Yeni masih belum bisa menjawab pertanyaan
muridnya itu. Bokep Colmek Ia kemudian duduk
mendekat, tangannya meraba-raba liang vagina Yeni, kemudian dipermainkannya pentil kelentit gurunya
itu.“mm capek…, mm”, bibir Yeni mendesah saat pentilnya dipermainkan.Sebenarnya ia sangat lelah, tapi perasaan terangsang yang ada di dalam dirinya mulai muncul lagi. Tiba-tiba Reza mendorong tubuh Yeni agar
membungkuk. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.“Hmm…, kamu lihai Adi…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Adi menurut saja.Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.“Wah…, wahh.., besar sekali”,tangan Yeni segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu




















