Aku tak sadarkan diri.Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Bokef Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar. Usiaku baru menginjak 20 tahun. Aku baru saja bangun tidur. Mata Adolf tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Pagi hari. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.”“Aku bisa diterima apa nggak ya?” Aku bertanya dalam hati.




















