Nggak punya tante…
Yang bener aja ah. Bokef Ohh.., nikmat Tante Fifi oohh.., oohh.., ahh, geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang. Pelan-pelan sambil terus melamun sesekali berbicara padanya, akhirnya makananku habis juga. Tahu selera tante toh? Ba.., bbaik Nyai, jelas sekali aku tampak gugup. Kedua tanganku menahan gerakan pinggulnya dari belakang, gaun itu masih tersingkap ke atas, tertahan jari-jari tanganku yang mencengkeram pinggulnya. Nyai Fifi masih sibuk menangani tugas-tugas sekolahan yang mana para muridnya hendak menghadapi ujian, Nyai Fifi lebih sering terlambat pulang, hingga di rumah itu tinggal Didi sendiri. Beberapa saat kami berdua terdiam. Aku lupa sekolah.., ampuun gimana nih,
Sejenak aku berpikir dan segera kutelepon Tante Fifi. Kalau tante kasih pelajaran gimana?. Kamu nggak nyari gitu?, ia mulai melirik sesekali ke arahku sambil tersenyum.




















