“Ih… bau nih sayang.. Benar juga cairan kemaluannya membanjir menebar bau yang khas. Bokep Tobrut pijitanmu enak ya?” pujiku. “Ahhh… kamu menghabiskan cairanku yaaa.. Kubuka sweaterku dan aku pun berbaring, aku memang sengaja tidak memakai t-shirt malam itu. sebatas ciuman saja biasa kan? Lagi-lagi ia menyunggingkan senyum manisnya yang menawan. ke sini, kasihan nih adikku udah menunggu lama…” aku sambil mengocok sendiri kemaluanku, habis nggak tahan sih. ini dicopot sekalian ya? Langsung saja tanganku ditariknya dan mendudukkanku di atas perutnya, batang kemaluanku yang masih tegang menantang belum mendapat jatahnya. “Aahhh… mmmm… ssss nikmat sayang…” ia pun tertawa kecil. Tanpa menunggu lama lagi aku ingin memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. abis ngapain kamu Ndra? ck.. Sekarang kelihatan semua gunung kembarnya yang padat berisi dengan puting merahnya serta lubang kemaluannya yang bagus dan merah. “Ya udah sana… thanks ya Sayang…” ia pun




















