Nyatanya itu adalah tetangganya, si Kirman,
“Pagi mbak Sandra”,Pak Kirman terbukti lebih tua dari Sandra dan Husni, ia terbuktigil pasangan itu dengan mas dan mbak supaya lebih akrab. Bokef Kirman menghentikan aksi minumnya, ia membawa bayi itu lalu ditidurkan dikasur bayi didekat kasur dikamar itu. Seketika saat itu Kirman mendapati kepalanya menubruk buah dada kenyal milik Sandra, walau tetap dibatasi oleh baju daster. Husni menonton pak Kirman dan mengajaknya makan,
“Pak Kirman, mari pak ikut makan sama saya”,
“Wah, ndak usah pak” tidak sesuai ucapannya, kirman malah mendekat ke Husni. “Pagi pak Kirman”,
“Pagi mbak, misi mbak Sandra, kalau saya ijin kekamar mandi boleh? Lekuk tubuh indah bunda muda itu tidak jarang ia perhatikan, diruang tamu, dikamar, bahkan didapur, sempat ia menonton Sandra begitu indahnya memakai pakaian serba kuning sambil memasak, Kirman telah hampir memuncak hasrat seksnya.




















