Kini Lia bisa merasakan jari-jari tangan Pak Wid telah menyentuh permukaan celana dalamnya yang berenda.“Udah basah ya sayang?”, Pak Wid melepaskan bibirnya dan tersenyum kecil.Lia hanya mengangguk pelan dan mendesah. Lia yang memang sudah berpengalaman dibidang percintaan rupanya mengerti ekspresi tersebut.“Kok cemberut sih? Bokep Tante Permainan lidah pun kini mulai menghiasi percumbuan keduanya. Pak Wid adalah atasannya dan tugasnya adalah memuasakan sang atasan, jadi Pak Wid berhak memilih lubang manapun yang ia suka untuk dimasuki.“Aaakkh… Pak… pelan-pelan… sakit…”.“Oooh… ooh…”.“Aaakkkh… Paaakk…”.Mulut Lia ternganga lebar ketika Pak Wid kian mempercepat genjotan penisnya. Ia kemudian terlihat menghentikan kegiatannya membaca sebuah berkas di dalam map yang dipegangnya. Dengan cekatan pula Lia membuka dua kancing kemeja teratas yang dipakai sang bos.Walaupun dari mulutnya keluar kata-kata seolah-olah Lia ingin menghentikan semua kegilaan mereka tadi, namun gerak tubuhnya justru menunjukkan hal yang sebaliknya.
