Sekarang Umi yang ketakutan. Jilbab mereka disampirkan ke belakang sehingga teteknya yang kemerahan bekas diremas-remas bebas terlihat, dengan pentilnya yang kecoklat-coklatan. Bokeb Cewek itu menangis. Betapa mempesonanya wanita ini. Malah kerasa kepalanya sampai mentok ke dasar memiawnya. Tapi entar dulu, kapan-kapan si Kantun ini perlu disodok juga mekinya. Nyonya rumah namanya Yani. Boleh, tapi kamu harus joget dulu, kata gue sambil melepas ikatan di tangannya. Dua-duanya terisak-isak, di sekitar bibir dua cewek hitam manis itu belepotan lendir putih. Lalu dibuatnya Umi duduk di atas dongkrak. Tapi gue baru kenal ama perempuan Klaten itu lewat lakinya yang pelukis.Doi orangnya nggak cakep-cakep banget.Tapi tampangnya yang khas Jawa, lembut dan pasrah itu bikin gue betah ngelihatin mukanya kalo pas bertamu ke rumahnya. Terus gue suruh temen gue yang lagi nyodok memiaw Yani bangun, gantian dia memasukkan tongkolnya ke mulut Yani.




















