Sang dokterpun pasrah saja, ia membiarkan dirinya menikmati
permainan Edo yang semakin buas saja. Bokeb Sebagian cairan
itu bahkan masuk ke mulut sang dokter. “Aku
ingin membicarakan tentang seminar minggu depan untuk mempersiapkan
akomodasinya, untuk itu sepertinya kita perlu berbicara”. Berikan penis kamu sama ibu sayang, ibu ingin mencicipinya”, pinta
wanita itu sambil beranjak bangun dan menggenggam kemaluan Edo. “Oh…,
Bu”, desahnya sambil kemudian merangkul tubuh bongsor dokter Miranti. Dan beberapa saat kemudian ia akhirnya
berteriak panjang meraih klimaks permainan. Namun beberapa saat
kemudian sang dokter tampak tak dapat lagi menahan rasa nikmat dari
penis pemuda itu. Ia baru sadar dirinya tak
memakai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Bicara saya jadi
ngawur”, kata pemuda itu terpatah-patah.”Oh nggak…, nggak apa-apa
kok, Do. Ia masih tampak terpaku. Sementara tangan pemuda itu sendiri
kini meraba permukaan kemaluan dokter Miranti yang mulai terasa basah
lagi.
